Kabupaten Jembrana: Mewujudkan Keadilan dan Kesejahteraan

Meski kalah dalam bidang obyek wisata, kabupaten Jembrana Bali berhasil mengembangkan beragam layanan publik berbasis teknologi informasi. Apa saja layanan publiknya?

Di kalangan turis asing maupun domestik, bisa jadi nama kabupaten Jembrana kalah popular dibanding nama Kuta, Ubud, atau Nusa Dua. Maklum saja, Jembrana dianggap kurang mempunyai lokasi pemandangan alam nan elok seperti di daerah pulau Bali lainnya.

Akan tetapi, bila dilihat soal layanan publik yang diberikan, Jembrana boleh saja diadu. Bahkan ditelisik lebih jauh, e-government punya peranan penting dalam meningkatkan pelayanan publik Jembrana. Ini tercermin dari konsep penerapan e-government yang diterapkan dalam jalannya pemerintahan. "Pada intinya, pemerintahan itu harus dapat menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat, dan e-government menjadi sarana untuk mewujudkannya," kata I Gede Winasa, Bupati Jembrana seperti dikutip dari majalah Warta Ekonomi.

Berangkat dari situ, e-government mulai dikembangkan sejak 2002 dengan prioritas pada pelayanan publik dan efisiensi anggaran. Menurut Winasa, layanan publik yang ada disasarkan pada tiga hal, yakni peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat.

Sebagai upaya peningkatan layanan pendidikan, misalnya, pihak pemerintah kabupaten (pemkab) membebaskan biaya pendidikan di semua tingkat sekolah negeri, mulai dari SD hingga SMA. Dalam hal kesehatan, masyarakat juga memperoleh layanan pengobatan gratis. Layanan yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) ini diberikan kepada semua warga yang memiliki KTP Jembrana. Hanya dengan menunjukkan kartu JKJ, masyarakat tak perlu membayar biaya pemeriksaan medis maupun obat ketika berobat ke dokter praktek mana pun di wilayah Jembrana.

Hebatnya, kartu dengan JKJ ini sudah menggunakan kemajuan TI yakni dilengkapi dengan bar code layaknya kartu ATM bank. Bar code tersebut berfungsi untuk melihat medical record pasien, seperti penyakit yang pernah diderita, terapi yang pernah diberikan, harga obat yang dibebankan, dan informasi lainnya. Kini layanan JKJ ini telah on line dengan puskesmas-puskesmas yang ada di Jembrana.

Bidang bisnis pun tak luput dari perhatian. Dalam hal pemasaran produk-produk UKM, misalnya, pemkab memfasilitasinya lewat situs resmi http://www.jembrana.go.id/. Selanjutnya, menurut I Gusti Putu Sudhiarsa, kepala Infokom Jembrana, kabupaten seluas 841 kilometer persegi ini juga memiliki sistem pelayanan perizinan satu atap (SIMTAP) yang menjadi ciri khas era e-government. Meski mampu melayani 61 jenis perizinan, diakui oleh Sudhiarsa, belum sepenuhnya layanan perizinan Jembrana dibuat secara on line. "Yang utama adalah layanan publik SIMTAP dibuat setransparan mungkin, mulai dari prosedur, biaya, sampai waktu yang dibutuhkan," tegas Sudhiarsa.

Ade Rachmawati Devi, www.wartaekonomi.com